MENTARI DI TIMUR PAGI
rupa hanya seorang bocah kecil
bodoh terbelakang dan tak berpunya
selalu tersingkir lebih awal acap kali berlaga di sebuah pertandingan
acap kali di sepelekan oleh rasa yang menganak tirikan
paras hati yang membeku,mengkristal
perlahan mencair karena hadir sapaan sinar hangat mu
manumbuhkembangkan asa yang mewarna merona
menyeyum mengembang
sejenak hilang melenyap
apakah karena rupa tak punya????
memang (ku)hanya bertelanjang diri
tak mampu berbusana
teryakini sepenuh hati
dalam sejarah ke ujung masa
bodoh kata terlontar tak bersengaja
jika iya,sudikah kembaaaali tersenyum dan menjabat kata
engkau yang tulus suci
tak membeedakan "jas" dan "kain perca"
tak membedakan "sepatu mengkilat" dan "sandal jepit usang"
karena itu membuat hadirnya rindu tak bermati
menjadi murung tanpa terpa sinarmu
masih menanti sapa damai mu
sinar yang menghangat
membuat asa mengembang
cahaya mu untuk semua
merata adil tanpa membedakan
tak pernah memilih siapa yang dapat
meski hati berharap "suap"
di manpun engkau
salam "rindu"ku untuk sang MENTARI DI TIMUR PAGI
*NOTE:maaf banyak yg kurang laik,karena sepontanitas.
dan tak bermaksud menyinggung siapapun
jati luhur 09 januari 2010
created by HANZ BAHRUDIN