About Me

aku adalah waktu,yang akan terus berjalan meniti masa

15/09/11

JANGAN MENANGIS.................MAMA


Sorot mata itu masih tetap anggun

Kendati guratan guratan peristiwa terpahat jelas membingkai kerut kerut kelelahan

Tak dapat di pungkiri kebaikan penuh kasih itu,

(masih) Terujud di balik kesahajaan yang tertahtakan

Mengajarkan rasa ,mensejajarkan rasa

Menarikan cita,menumbuhkan nyala juang

Sebaik baiknya kasih adalah engkau

Seindah indahnya ucap saat petuah kehidupan terlontar tanpa menelanjangi

Adalah rindu Pada sentuh jemari lembut ketulusan

Meski lara celoteh terlontar dari bibir-bibir mutiara kecil

Tiada sebutir debu pun berkurang takaran kesederhanaan ikhlas kasih mu

Meski polah nakal kerap menjadi bingkisan yang seolah dianggap wajar

Adalah engkau sang mahadewi tak berkeberatan selalu merangkul malaikat malaikat kecilmu

Jangan menangis ................mama

Andai mampu ku genggam lara itu

Biarkan aku saja yang menggantikan

Andai kumampu mengubah

Itulah inginku,

Saat melihat wajah bidadari menitiskan butir butir bening kesedihan

Karena engkaulah, sebenar benar pengorbanan hingga mendewasakan

Love you mom

25/07/11

sepucuk surat untuk langit



Layaknya debu tertiup angin
Bujang lanang berlalu memanjakan sunyi
Terdampar ia pada keheningan savana
Yang tak lebih indah dari baluran atupun srenggeti
Tak ada yang dapat meneduhkan
Walau sekedar angsoka tempat berlindung
Hanya terik yang tersenyum mesum
Semakin beringas menelanjangi
Sorot matanya nampak jelas menggugat
Akan sebuah penjelasan duapuluh lima lorong yang terlewat
Di raihnya lembar lontar yang nampak renta
Sesaat ..........ia terdiam
Nampak raut mukanya membingung
Entah apa yang di fikirkannya
Tak cukupkah selembar untuk sebuah tanya?
Kembali ia termenung
Dada yang tak lagi beruang
Nampak naik turun seirama desahan nafas lesunya
Sesekali di tatapnya cendawan yang coba bertahan di tengah gersangnya jiwa
lalu....
Ia masih tetap saja bingung
Apa yang harus di tuliskan(gumamnya)?
Patutkah (aku) menggugat Tuhan?
Di Paksakan Jemarinya melentik berselasar lontar
"Wahai penghuni langit"
"Menarilah bersamaku"
"Di atas asa yang menjelaga"
"Pada malam malam yang penuh kenisbian"
"Pada hujan hujan yang tak pernah bersenandung sejuk"
"Agar kau tau indahnya negri yang terasingkan"

kebumen 25 juli 11
HB