
Ingin ku peluk tubuhmu saat emosi membakar hati
Merasakan kesejukan kasihmu
Menyusuri kanal-kanal cinta di dalam hatimu
Mendamaikan diri di atas kerinduan tak bertepi
Pada dirimu yang begitu istimewa
Tetapi......
Wajah yang begitu menawan
Dan juga tutur sapamu yang begitu lembut menentramkan
Yang dulu menghiasi setiap jengkal demi jengkal kehidupanku
Sekarang entah di mana
Mata indahmu yang dulu adalah milikku
Seolah tak mengenaliku lagi
Wajah menawan yang dulu begitu mempesonaku
Kini hambar tanpa kesan
Sedangkan,tutur sapamu yang dulu begitu lembut memanjakan hati ini
Seakan tak mampu lagi keluar dari bibir manismu
Di manakah edelweissku yang dulu
Mungkinkah kau akan kembali
Mengusir suasana sepi yang semakin kurang ajar menyiksaku
Dan juga untuk menghiasi,bilahan hari hariku lagi
Yang memburam setelah kau melupakanku
Jangan pernah selamanya kau terbang meninggalkanku
Karena cintamu telah memenjarakan hatiku
Ketahuilah
Tak kan pernah terbersit dalam hati ini untuk mencari cinta yang lain
Sebab perasaanku adalah milikmu
Atau bahkan
Separh jiwaku telah kau bawa dari kehidupanku
Di sini aku akan selalu menunggumu
Menantimu di sisa perjalanan hidupku
Di bawah kapel cinta yang dulu kerap kita peragungkan
Dengarlah lonceng-lonceng kerinduan yang menggema memecah dirgantara
Memanggilmu untuk kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar